[3] Sekolah yang mana
Gimana cara milih sekolah yang tepat
Sebelum mulai kita definisiin dulu diskusinya. Untuk sementara ini kami akan konsentrasi untuk sekolah MBA di Amrik dan Eropa. Nanti2 mungkin akan ditambah tentang Australia, Singapura, dan negara2 lain (mungkin lho ya). Terus program MBA nya adalah yang full-time (ngga sambil kerja), bukan part-time.
Milih sekolah bukan sesuatu yang mudah. Inget2 resiko/biaya yang kamu musti bayar dengan ngambil MBA:
1. Biaya sekolah.
Kalo kamu ngambil program yang di amrik, yang biasanya 2 taun, total biaya (termasuk biaya hidup) bisa US$80ribu - US$150ribu (tergantung sekolah, tempat tinggal, dan gaya hidup). Kalo di eropa/australia, yang biasanya 1 taun, total biaya bisa US$30ribu - US$100ribu.
2. Waktu.
Bisa 1 taun bisa 2 taun. Kalau kamu orang yang menghargai hidup kamu, tentu kamu ngga mau buang2 waktu dong. Kalo kamu orang yang menghargai hidup kamu, mendingan jangan ngambil MBA deh (kemungkinan besar ngga bakal dapet juga), kemahalan.
3. Gaji yang hilang selama belajar.
Yang ini relatif sih. Tergantung kamu gajinya sebesar apa.
4. Karir terhenti sementara.
Kan kamu musti keluar nih dari kerjaan. Padahal karir kamu sedang menanjak. Ntar lulus MBA musti nyari2 kerja lagi.
5. Kehidupan sosial.
Kamu kan musti ke luar negeri? Meninggalkan keluarga dan teman2? Ngga bisa gaul lagi ke mal? Ngga bisa nongkrong di kafe2 lagi?
Makanya pastiin bahwa pilihan sekolah kamu bener2 yang kamu mau dan sesuai dengan tujuan. Milih sekolah adalah pilihan pribadi. Sekolah yang cocok buat A belum tentu cocok buat B. Milih sekolah yang ngga sesuai dengan tujuan dan pribadi masing2 bisa2 berakibat:
1. Menderita 2 taun;
2. Tujuan setelah lulus ngga tercapai;
3. Bangkrut.
Oke deh. Udah cukup nakut2innya. Kalo terlanjur terlalu takut, baca2 lagi ke bagian [Kenapa ingin MBA]. Secara umum, ada beberapa faktor yang musti diperhatikan dari karakter sekolah (klik untuk info lebih lanjut):
1. Jumlah murid
2. Kualitas pengajar
3. Program pendidikan
Masing2 sekolah punya kekuatan dan kelemahan masing2. Misalnya Chicago dan Wharton kuat di bidang finance; Kellog kuat di bidang marketing; Harvard kuat di bidang general management. Perhatikan bahwa kekuatan2 ini adalah generalisasi dan reputasi yang umum menurut orang2 tapi musti kamu selidiki lebih lanjut. Liat proses pengajarannya, liat kurikulumnya, liat background/ pengalaman/kualitas pengajarnya.
4. Lokasi
5. Temen sekelas
6. Jaringan alumni
7. Kualitas departemen pengembangan karir
8. Recruitment dari yang baru lulus
Kebanyakan sekolah top akan mengumumkan statistik recruitment nya tiap taun. Bidang mana menyerap berapa banyak orang. Apakah bidang dan perusahaan yang ingin kamu masuki banyak merekrut dari sekolah ini? Perhatikan perusahaan2 mana saja yang merekrut di kampus. Informasi ini bisa jadi penting karna kalo perusahaannya dateng ke kampus, akan lebih mudah untuk mendapatkan interview. Kebanyakan perusahaan yang merekrut di kampus akan punya kuota, berapa orang yang akan dia panggil untuk interview dari sekolah tersebut.
Sedangkan kalau kamu cari kerja di perusahaan yang tidak merekrut di kampus, kamu akan bersaing dengan sejuta umat untuk mendapatkan interview.
9. Reputasi
10. Biaya
Semua orang pengen masuk sekolah bagus. Tapi secara realistis belum tentu semuanya bisa. Atau kadang2 sekolahnya juga ngeliat kecocokan (kepribadian + pengalaman + tujuan karir) kandidat yang mendaftar. Untuk itu kamu musti introspeksi, apakah kualifikasi kamu dari segi intelektual, kepemimpinan, pengalaman, dan keahlian bisa memenuhi kriteria yang diinginkan masing2 sekolah.
Coba riset dari website sekolah, dari publikasi usnews, business week, wall street journal, financial times, dan lain2, dari blog orang2, dari ngobrol2 sama pelajar di sana, dosen2, dan dari alumni, mailing list mbaindonesia@yahoogroups.com, dan analisa apakah kamu punya apa yang diminta oleh sekolahnya. Intinya adalah mendapatkan sekolah terbaik yang bisa kamu dapetin, dan juga yang cocok dengan tujuan dan kepribadian kamu.
No comments:
Post a Comment